Nuwono Tasya Penginapan Murah Kental Elemen Kebudayaan Khas Lampung

 


Nuwono Tasya >>> merupakan penginapan murah rekomendasi bagi keluarga di Kota Bandar Lampung.

Tidak hanya murahnya saja namun nuansa adat istiadat kebudayaan Lampung begitu kental sehingga cocok untuk edukasi keluarga.

Hal tersebut sama dengan yang dikatakan oleh Pemilik Nuwono Tasya, Yulia, pada Sabtu, 8 Januari 2022.

Menurut Yulia, Nuwono Tasya menjadi satu di antara tempat penginapan murah yang berbeda dari lainnya.

"Jadi yang membedakan penginapan murah kami dengan yang lain itu bahwa kami tidak hanya menyiapkan tempat tinggalnya saja, tetapi juga ada hal lain yang bisa mereka nikmati terkait dengan adat istiadat Lampung itu sendiri."

Penelusuran melihat penginapan Nuwono Tasya berbeda dari sejak awal mata memandang, seperti bentuk plang nama depan hingga model bangunannya.

Bentuk arsitektur Nuwono Tasya memadukan desain modern dengan tradisional Lampung berupa rumah panggung dan ukiran motif khas pada kayu-kayu jendela.

Di dalamnya mural beserta ornamen tradisional Lampung juga diperlihatkan pada setiap sudut tempat menyatu dengan kursi kayu, dan meja bar kopi kayu berwarna cokelat.

Mural bergambar muli dan mekhanai Lampung tergambar besar pada tembok lantai pertama dan kedua yang saling berhadapan.

Begitupun dengan mural bergambar pariwisata Lampung yang berada di balkon kamar lantai dua, seluruhnya bisa dilihat pada depan kamar lantai dasar.

Tidak hanya sekadar pintu-pintu kamar penginapan saja melainkan ada halaman hijau yang cukup luas.

Halaman beralaskan rumput serta difasilitasi oleh wahana bermain anak, tempat bersantai, sampai yang paling menarik perhatian adalah rumah adat Lampung di sisi tengah.

Begitu ditelusuri rumah adat Lampung tersebut menyimpan banyak barang antik yang sengaja dipajang untuk dilihat pengunjung.

Barang antik tersebut berupa gong kecil, alat tumbuk, radio, kuningan pembuat lapis legit, lukisan, guci, kursi, dan masih banyak lagi.

Kabarnya rumah tersebut dibangun menggunakan material kayu bekas rumah adat yang sudah sangat lama usianya.

Yulia dan suaminya, Admi Syarif, mengambil kayu dari rumah adat yang hendak dirobohkan, melihat kondisi kayu yang masih bagus dan kuat.

"Rumah ini juga tidak sekadar dibangun begitu saja, rata-rata kayu dirumah ini kami ambil dari kayu tua bekas rumah tua yang digusur karena sudah rusak," kata Yulia.

Sang suami merasa sayang bila kayu yang sudah berusia ratusan tahun tersebut nantinya hanya jadi kayu bakar saja.

Maka setelah itu timbul inisiatif untuk membeli kayu-kayu tersebut sembari memilah mana yang masih layak digunakan.

Akhirnya kayu digunakan untuk memperbaharui bentuk kayu menjadi sebuah rumah panggung baru dan diletakkan barang kuno.

"Semua yang terkait dengan barang-barang kuno berusaha kami hadirkan meskipun bukan yang mahal."

Segala keunikan yang ada di Nuwono Tasya mengundang banyak pengnjung lokal, nasional, sampai mancanegara.

"Seperti saat ada pengunjung orang Jepang datang mengendarai sepeda ke Nuwono Tasya untuk menginap, rencana awal hanya akan menginap sehari saja namun malah jadi satu minggu."

"Begitu ditanyai kenapa rupanya setelah sehari menginap orang Jepang itu sempat keliling cari penginapan lain dan tidak menemukan penginapan murah lain yang berbeda dari yang di sini," jelas Yulia.

Untuk bisa menikmati fasilitas dan nuansa edukasi di Nuwono Tasya cukup merogoh kocek sebesar Rp 125 ribu hingga paling mahal hanya Rp. 300 ribu.

Nuwono Tasya beralamat di l. Perwira No.9, Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung.



0 Comments